Presiden Mesir Tumbang - Setelah 18 hari diguncang aksi demo yang  melibatkan ratusan ribu warga, Presiden Mesir Hosni Mubarak akhirnya  mundur. Inilah kronologi tumbangya rezim Mubarak.
Demo anti pemerintah berkuasa di Mesir pertama kali terjadi pada 26  Januari 2011. Negeri pemilik terusan Suez ini terinspirasi gerakan  revolusi di Tunisia. Para demonstran menuntut pengunduran diri Presiden  Mesir Hosni Mubarak. Warga juga menginginkan adanya undang-undang yang  mencegah seorang presiden berkuasa lebih dari dua periode.
Demonstrasi ini sempat terjadi bentrokan, bahkan tiga orang tewas.  Ketiganya adalah dua demonstran dan satu polisi. Sekitar 250 orang juga  terluka dalam insiden itu.
Aksi menolak kepemimpinan Mubarak, sejak saat ini terus berkembang.  Tidak saja di Kota Kairo, demo juga melanda kota-kota seperti  Alexandria, dan kota-kota lainnya.
Sepekan kemudian tepatnya 30 Januari, Mubarak menunjuk seorang Wakil  Presiden yakni Omar Suleiman. Penumjukan wakil ini merupakan kali  pertama selama Mubarak berkuasa. Namun ribuan warga terus menentang dan  mendesak tentara untuk bergabung dalam demonstrasi memaksa Mubarak turun  dari kekuasannya.
Menurut berbagai perkiraan sekitar 100 orang telah tewas selama seminggu  demonstrasi di Mesir. Sumber-sumber medis mengatakan sedikitnya 1.030  orang terluka di Kairo, termasuk di antaranya tiga petugas polisi Kairo.
Aksi kekerasan terus meluas di Mesir. Polisi menembak mati 17 orang di  Beni Suef, selatan Kairo, karena melakukan penyerangan ke kantor polisi.  Mereka menuntut Mubarok menarik polisi dari penjagaan demonstrasi di  Mesir.
Lebih dari sepekan didemo rakyatnya, pada Rabu (2/1/2011) Mubarak  kembali memberikan pernyataannya. Presiden dengan kekayaan lebih dari Rp  300 triliun menyatakan tidak akan mencalonkan diri dalam pemilu Mesir  pada September 2011 nanti.
Mubarak mengatakan, dirinya ingin mengakhiri jabatannya sebagai Presiden  Mesir dalam suasana damai, tanpa kekerasan. "Saya menginginkan suasana  damai dalam transisi kepemimpinan di Mesir," ujar Mubarak yang  dipancarluaskan lewat media televisi.
Pernyataan ini masih tidak membuat publik puas. Yang mereka tuntut  adalah pengunduran diri Mubarak saat ini juga. Demontrasi terus  berlanjut di lapangan Tahrir, pusat kota Kairo, hingga akhirnya massa  mengepung istana kepresidenan.
Bahkan saat istana dikepung, sang presiden beserta keluarga dikabarkan  telah meninggalkan Kairo. Massa pun tetap pada tuntutannya, mereka terus  meneriakkan agar mubarak lengser keprabon.
Hingga pada malam harinya tuntutan mereka bisa tercapai, Wakil Presiden  Mesir Omar Suleiman akhirnya mendeklarasikan kemunduran Mubarak sebagai  presiden di Mesir.
"Hari ini Hosni Mubarak memutuskan untuk mundur dari jabatannya sebagai  Presiden Mesir," ujar Sulaiman saat pengumumankan pengunduran diri  Mubarak.
Dengan mundurnya orang nomor satu di Mesir ini segera disambut gegap  gempita dari seluruh penjuruh Mesir. Kurang lebih 20 juta warga Mesir  merayakan kemenangan atas mundurnya rezim Mubarak.
Mundurnya Mubarak ini sekaligus membuat vacuum of power di negara  piramid itu. Majelis militer Mesir pun dikabarkan mengambil alih  tanggung jawab pemerintahan sementara yang ditinggalkan Mubarak.














0 Comment:
Posting Komentar